Sabtu, 29 Oktober 2011

Zakaria Sidik - Jika Saya Nanti sudah Lulus

Jika saya nanti kalau sudah lulus........InsyaAllah
Saya akan membuat aplikasi yaitu membaca Al qur-an dengan lengkap dengan artinya dengan tajwidnya dilengkapi dengan sound bacaan dan artiannya agar mempermudah si penggunanya.

Karena banyak yang sering melakukan kegiatan Duniawi banyak orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya dan tidak sempat membaca Al qur-an.kebanyakkan oleh orang awam dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu atau sia-sia. orang banyak berpikir mengaji atau membaca Alqur-an harus perlu ada kegiatan hajatan seperti pengajian jika ada seseorang yang ada keperluan hajat.jika tidak ,apa orang itu tidak maengaji?sebenarnya tidak demikian,karena  orang suka baca Al qur-an maka masalah dunianya akan di permudah oleh Allah SWT ,dan kebenyakan orang tidak mengetahuinya dan itu bukan hanya sekedar berita omong kosong belaka.

Dengan aplikasi yang mungkin saya buat ini ,saya sangat berharap orang-orang mencobanya sebagi terobosan untuk membaca Al qur-an secara cepat dan benar.

Kamis, 20 Oktober 2011

Rama Agus Setiwan - Peran Mahasiswa Informatika

Peran saya sebagai calon mahasiswa informatika ...

untuk menyuruh kepada yang ma'ruf ?

- menyuruh orang untuk menghindari semua larangan Alloh
- menyuruh orang untuk berbuat amal kebaikan 
- mengajak temen2 atau orang untuk solat lima waktu
- mengajak temen2 atau orang untuk mengikuti pengajian

untuk mencegah dari yang munkar ?

- kita sebagai mahasiswa informatika kita harus bisa membuat program yang gunanya mengingatkatkan kita kepada Alloh 
- memblokir status jejaring sosial yang berbau dengan porno dsb

untuk mewujudkan keimanan ?

- selalu mengingat kepada Alloh sebagi tuhan kita
- tidak terpengaruh terhadap hal-hal yang negatif
- selalu tawaduk dan tawakal
- tidak sombong.iri hati,iri hati atau sebagainya

Rabu, 19 Oktober 2011

Rangga Cahyadinata - Peran Sarjana Informatika

·         Memperbanyak situs - situs islami berhubung sekarang banyak beredar situs - situs porno.
·         Membuat program ANTI PORNO FREE yang dapat di download secara gratis, selain bermanfaat untuk membasmi situs - situs porno, saya dapat menunjukkan hasil karya cipta anak bangsa.
·         bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam hal membasmi situs - situs porno dalam maupun luar negri yang masih beredar di wilayah Indonesia, INDONESIA ADALAHNEGARA MAYORITAS ISLAM, Indonesia harus terbebas dari situs - situs porno.
·         Membuat jejaring sosial yang mendiskusikan masalah porno aksi dna pergaulan bebas.

Teguh Suzatmiko - Peran Calon Sarjana Informatika

    Peran saya sebagai Calon Sarjana Informatika ialah saya  ingin meraih cita-cita dan menjadi orang sukses karena saya ingin menyenangkan hati kedua orangtua saya karena itu tujuan saya yang nomer satu yaitu ingin menyenangkan hati kedua orangtua. 

Umar Haris Hidayatullah - Peran Calon Sarjana Informatika

Peran apa yang akan kamu lakukan sebagai muslim calon seorang sarjana Informatika ?
 -·         Untuk menyeru pada yang Ma'ruf.
- ·         Untuk mencegah dari yang mungkar/
- ·         Untuk mewujudkan keinginan.

Sebagai muslim yang ber kecipung dalam dunia teknologi, saya berkeinginan membuat himpunan di Internet  atau blog yang mengumpulkan para muslim yang ingin mendapatkan suatu kajian yang berbasis internet, dan apabila dibutuhkan asal dari dakwah tersebut, secara otomatis menampilakan dasar-dasar dari Qur’an ataupun Hadist, bahkan dapt juga menampilkan dalil yang berasal dari dasaran qias ataupun ijma’ ulama.

Fafa Setia kusuma - sebagai calon sarjana informatika

sebagai calon sarjana informatika
   sebagai calon sarjana informatika, saya akan mengajak masyarakat bahkan keluarga untuk berbondong-bondong melakukan kebaikan(makruf).
karena besar atau kecil kebaikan itu selalu mendapat nilai atau pahala yang mungkin kita tidak bisa mengetahui berapa nilainya.

   Namun kebaikan apapun yang kita lakukan, pasti akan menolong kita saat kita meninggal dunia. amal baik dan buruk kita akan d timbang dan di hitung tanpa ada satupun yang terlewatkan, barang siapa melakukan kebaikan dengan iklas maka SURGA jaminannya, begitu juga sebaliknya jika yang kita lakukan adalah hal hal yang buruk(kemungkaran) maka kita akan menjadi salah satu penghuni neraka heheheheeh.....
dan janganlah kita menjadi dari salah satu dari mereka, jangan sampai terjadi pada diri kita, keluarga kita,  saudara kita bahkan keluarga sesama muslim.

   Kita harus memperkuat iman kita, jangan sampai iman kita luntur bahkan tergoyahkan hanya ada karena hal-hal di sekeliling kita
MARI kita bersama-sama meningkatkan Iman kita kepada ALLAH swt. karena kelak kita akan kembali kepadanya...
semoga kita nanti d tempatkan di tampat yan paling terpuji den dapat bertemu dangan Nabi Muhammad

Alvan nia’ami - Peran Sarjana Informatika

Jawaban; membuat web yang tidak bisa membuka situ-situs yang berdampak negative pada manusia, jika da yang membuka jendela yang berbasis kemaksiatan atau negative jendela akan tertutup secara otomatis memutuskan connecting, dan memberikan alas an secara otomatis dengan himbauan dari qur’an atau hadits yang ember penerangan dari apa yang telah dibuka pengguna.

Ari Kuswanto - Calon Sarjana Informatika

Saya sebagai calon sarjana Informatika dalam mewujudkan 3 hal di atas akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menyuruh kepada yang ma'ruf yaitu Dengan memulai dengan melihat diri kita sendiri apakah diri kita sudah memenuhi hal-hal tersebut ataukah belum, jika belum maka kita wajib mengingatkannya, setelah diri kita sudah memenuhi barulah kita mengingatkan orang-orang terdekat kita, seperti orang tua, saudara, dan kerabat.
2. Untuk mecegah dari yang mungkar yaitu Dengan mengajak Orang-orang terdekat melakukan hal-hal yang cenderung kepada nilai-nilai positif dan Mengisi waktu-waktu luang dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat sehingga kita terhindar dari kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat dan mendatangkan mungkar serta selalu mendekatkan diri kepada Allah dan berpikir sebelum melakukan suatu kegiatan.
3. Untuk mewujudkkan keimanan yaitu dengan memulai segala aktifitas didahului baca'an bismillah dan diniati bahwa yang kita kerjakan semuanya hanyalah semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah.
Itulah pendapat saya tentang 3 hal diatas, apabila ada salah kata saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Aris Darmawan - Sebagai Engineer

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. Menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah yang munkar, dan beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik. (QS Ali Imran 110)

Sebagai engenering
1.      Pemorgraman untuk mengaji secara online.
2.      Memblokir situs” porno menggunakan security network.
3.      Berdakwah secara online dan saling tukar informasi untuk memajukan Islam agar lebih modern.

Zulio Raynaldi Pakar Herlambang - Amar Ma'ruf Nahi Munkar

1. Untuk menyuruh kepada yang ma'ruf:
   - membuat sebuah aplikasi yang dapat mengumandangkan adzan secara otomatis jika sudah saatnya sholat.
2.. Untuk mencegah dari yang munkar:
    - menghack situs-situs porno dan menggantinya dengan situs yang lebih bermanfaat, seperti e-book, Al-Qur;an online, dll.
3. Untuk mewujudkan keimanan:
    - membuat blog tentang aqidah akhlak dan motivasi untuk memperkuat iman kita.

Ayu Ariandiny - Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Perbuatan Amar Ma`ruf dan Nahi Mungkar

1.
Amar Ma’ruf adalah perbuatan-perbuatan baik yang harus kita lakukan semasa hidup di dunia dan menjauhi perbuatan perbuatan mungkar (perbuatan dosa). Salah satu contoh dari Amar Ma’ruf adalah menjalankan sholat lima waktu. Sholat lima waktu adalah kewajiban umat manusia yang harus selalu dijalankan setiap hari. Dengan menjalankan sholat lima waktu kita dapat menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan disetiap waktu. Diharapkan dengan rajin sholat lima waktu dapat lebih mengingatkan kita agar tidak berbuat dosa. Mungkin manusia tidak akan pernah terhindar dari dosa tapi dengan rajin sholat dapat mengingatkan dan dapat menghindarkan kita dari segala dosa yang menjerumuskan kita dalam dosa.

2
Nahi Mungkar adalah perbuatan-perbuatan dosa yang harus selalu kita hindari. Contoh dari Nahi Mungkar adalah minum –minuman keras. hukuman dari orang yang minum-minuman keras adalah apabila orang itu sholat tidak akan diterima selama 40 hari. Karena minum-minuman keras dapat menghilangkan kesadaran dan membawa orang yang telah minum-minuman keras kedalam alam bawah sadar yang dapat memicu orang itu berbuat dosa yang lebih besar. Misalnya orang yang mabuk bisa mencuri, memperkosa, membunuh, dll

.
3
    Tiga hal utama yang harus dilakukan hamba Allah SWT ketika menjadi orang Islam, yaitu 

    beriman (Syahadat), menyembah (shalat), beramal (Shadaqah). Iman kepada Allah SWT sebagai asas pokok setiap agama, sedangkan Tauhid Ilahi menjadi inti ajaran Islam. Keimanan dapat diwujudkan menjadi sebuah keyakinan dalam hati setiap hamba jika dimanifestasikan dalam bentuk amal ibadah. Shalat sebagai salah satu sarana yang utama untuk mewujudkan keimanan menjadi suatu keyakinan yang nyata akan wujud Allah SWT.
Beriman dan bertakwa merupakan perpaduan dari ekspresi kehambaan yang paling tinggi nilainya apalagi bila dilandasi dengan keikhlasan beramal maka akan sempurnalah ia sebagai hamba Allah SWT. Setelah itu sisi kekholifahan manusia membawanya menjadi pribadi bertanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai apa pun ia di dunia ini, baik sebagai pejabat, pengusaha, penegak keadilan, seniman dan lain sebagainya. 
Memelihara hubungan vertikal dengan Sang Pencipta maupun horizontal dengan sesama manusia menjadi bagian dalam hidup yang harus dijaga kondusifitasnya.

Untuk menjadi beriman dan ber­takwa tentu ada proses yang ha­rus dilalui dan ada persyaratan yang harus dipenuhi. Semua itu ada dalam ajaran syariat aga­ma yang terkandung dalam kitab suci maupun hadits tinggal peng­amalannya saja yang akan menentukan apakah seseorang itu telah menyandang predikat iman dan takwa atau belum. Ketika ada pengamal yang memiliki pandangan lebih dalam tentang ajaran tersebut, maka lalu timbul pengelompokkan baru yang menampung kesepa­haman lebih dalam tersebut dalam kategori halakoh yang dapat diajak untuk berkomunikasi lebih intensif tentang penda­laman nilai agama.

Dalam iman ada yakin, dalam takwa ada taat. Iman dan takwa mengandung banyak yakin dan taat. Yakin yang semakin me­ningkat serta taat yang semakin menjadi, menghasilkan pen­cerahan bathiniah bila dipadu dengan kefahaman akan pe­nge­tahuan yang diserapnya melalui indera, ilham, ataupun upaya pembelajaran melalui jenjang formal, informal, maupun nonformal. Keuntungan bagi siapa saja yang dapat memadu dengan baik segala potensi positif yang dimilikinya. Kendalanya ketika dorongan negatif tidak disikapi secara benar maka per­paduannya dapat menyudutkan pada hal-hal negatif.

Sebuah konsekuensi logis dari sebuah kehidupan yang ber­dinamika adalah adaptasi untuk dapat menjadi lebih beriman dan lebih bertakwa dengan kontrol penuh untuk tidak berada di keadaan sebaliknya. Keter­jebakan harus dihindari dan diwaspadai untuk dapat men­jalankan strategi serta taktik berkehidupan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sekuat mungkin dapat mewujudkan keimanan dan ketakwaan serta meningkatkan intensitas keduanya tanpa terpengaruh oleh godaan duniawi (tahta, harta, wanita) maupun godaan pemusyrikan dan se­jenisnya yang menjauhkan kita dari iman dan takwa.

Pengamalan syariat keimanan maupun ketakwaan yang ikhlas sebagai hamba Allah SWT mau­pun keamanahan yang ditun­jukkan dalam menjalankan semua tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya sebagai khalifah di muka bumi ini dapat menjadikannya manusia dengan syukur nikmat yang membawanya ke sisi Allah SWT sebagai yang dijamin hidup dan kehidupannya. Hal tersebut terlihat dari kete­nangannya menghadapi hidup dan kehidupan serta mudahnya memperoleh jalan bagi per­masalahan yang dihadapkan kepadanya. Komunikasinya pun meningkat pesat dengan diksi (pilihan kata) yang baik dan tepat sasaran.

Ketika bicara iman dan takwa, kita tahu bahwa keduanya me­rupakan paket penguat hubungan vertikal hamba dengan Tuhannya. Karena pengamalan keduanya berpengaruh besar terhadap hubungan horizontal sesama manusia yang justru mengandung keberagaman masalah, maka sangat penting mengatur komu­nikasi interpersonal maupun transaksional dengan rambu-rambu ajaran syariat yang melu­ruskan dan memberkahkan. Juga sangat memungkinkan bila kemudian ada beberapa individu yang melampaui pemahamannya hingga tingkat keakraban vertikal maupun horizontal yang men­jadikannya lebih sholeh dan terjauh dari kemusyrikan.

Ketidakseragaman pemahaman konsep keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh individu setelah mereka mengerti kedua istilah dimaksud (iman dan takwa) secara harfiah menye­babkan mereka mempersepsi dengan logikanya sendiri dengan bantuan ajaran syariat yang difahaminya. Ketika mereka berkomunikasi kepada sesa­manya, mereka mendapatkan banyak hal baru dari teman bi­caranya karena dalam peng­amalan mereka, masing-masing menemukan hal yang lebih membuat mereka lebih yakin dan taat, membuat mereka lebih beriman dan bertakwa. Mereka membaca fenomena maupun objek yang meninggikan inten­sitas keimanan dan ketakwaan dari penghayatan yang mereka lakukan.

Menghayati berarti membuat apa yang difahami hidup (hayat), terpasang dan menjadi bagian dari dirinya. Penghayatan me­rupakan alat yang memper­banyak khasanah bekal bagi penjalanan hidup dan kehidupan yang penuh dengan format maupun kerangka yang satu sama lain saling berebut untuk menjadi yang dominan dan mempengaruhi hidup dan kehidupan seseorang. Kekuatan internal iman dan takwa harus lebih kuat dari pola apapun yang berada diluarnya sehingga mendapatkan hidup dan kehi­dupan yang terpegang, bukan hidup dan kehidupan yang mengendalikan dan melemahkan iman dan takwa. 
 

Banyak Ulama/Kiyai besar yang memiliki pola pengamalan yang diijazahkan kepada para santri atau pengikutnya untuk dapat terus menjaga keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT sebagai pencipta, pemelihara, penjamin, serta pelindung hidup dan kehidupan alam semesta beserta isinya baik yang terlihat oleh mata maupun yang tidak terlihat (dzohir maupun bathin). Yang demikian adalah suatu kreasi yang merupakan kecer­dasan sang hamba sekaligus kholifah untuk mengelola hidup dan kehidupan yang bersendikan keimanan dan ketakwaan dengan menebarkan serta menye­barkannya kepada sesama.

Konstruksi iman dan takwa seseorang dapat dilihat kua­litasnya dengan melihat apakah kebencian sesama masih melekat didalam dirinya ataukah ia sudah terbebas dari saling benci, iri, dengki dan sejenisnya. Konstruksi iman-takwa yang baik adalah yang terbebas dari saling benci sesama karena mereka menilai bahwa semua makhluk Allah SWT tidak berhak saling benci. Mereka harus saling menyayangi tanpa harus melihat latar belakang, status sosial, jabatan, kekayaan, dan sebagainya. Me­reka harus menghindari ja­ngan sampai terjebak pada lingkaran saling benci tak ada ujung yang mendendam kesumatkan. Mereka juga harus saling mem­beri manfaat kepada sesamanya agar hidupnya lebih bermakna.

Semua kembali kepada kita semua untuk dapat menjadi manusia yang mengakui kele­mahannya dihadapan Allah SWT dan selalu meningkatkan ke­kuatan iman dan takwa dengan tidak mengesampingkan amal dengan sebanyak mungkin ama­lan baik yang bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kehidupan sesama baik yang ber­kualitas kehambaan maupun kekhalifahan dengan berpasrah diri dan memasrahkan keselu­ruhannya kepada Allah SWT.

willy pranoto - Amar Ma'ruf Nahi Munkar

1.
Amar Ma’ruf adalah perbuatan-perbuatan baik yang harus kita lakukan semasa hidup di dunia dan menjauhi perbuatan perbuatan mungkar (perbuatan dosa). Salah satu contoh dari Amar Ma’ruf adalah menjalankan sholat lima waktu. Sholat lima waktu adalah kewajiban umat manusia yang harus selalu dijalankan setiap hari. Dengan menjalankan sholat lima waktu kita dapat menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan disetiap waktu. Diharapkan dengan rajin sholat lima waktu dapat lebih mengingatkan kita agar tidak berbuat dosa. Mungkin manusia tidak akan pernah terhindar dari dosa tapi dengan rajin sholat dapat mengingatkan dan dapat menghindarkan kita dari segala dosa yang menjerumuskan kita dalam dosa.

2
Nahi Mungkar adalah perbuatan-perbuatan dosa yang harus selalu kita hindari. Contoh dari Nahi Mungkar adalah minum –minuman keras. hukuman dari orang yang minum-minuman keras adalah apabila orang itu sholat tidak akan diterima selama 40 hari. Karena minum-minuman keras dapat menghilangkan kesadaran dan membawa orang yang telah minum-minuman keras kedalam alam bawah sadar yang dapat memicu orang itu berbuat dosa yang lebih besar. Misalnya orang yang mabuk bisa mencuri, memperkosa, membunuh, dll

3
Beriman dan bertakwa merupakan perpaduan dari ekspresi kehambaan yang paling tinggi nilainya apalagi bila dilandasi dengan keikhlasan beramal maka akan sempurnalah ia sebagai hamba Allah SWT. Setelah itu sisi kekholifahan manusia membawanya menjadi pribadi bertanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai apa pun ia di dunia ini, baik sebagai pejabat, pengusaha, penegak keadilan, seniman dan lain sebagainya. 
Memelihara hubungan vertikal dengan Sang Pencipta maupun horizontal dengan sesama manusia menjadi bagian dalam hidup yang harus dijaga kondusifitasnya.
Untuk menjadi beriman dan ber­takwa tentu ada proses yang ha­rus dilalui dan ada persyaratan yang harus dipenuhi. Semua itu ada dalam ajaran syariat aga­ma yang terkandung dalam kitab suci maupun hadits tinggal peng­amalannya saja yang akan menentukan apakah seseorang itu telah menyandang predikat iman dan takwa atau belum. Ketika ada pengamal yang memiliki pandangan lebih dalam tentang ajaran tersebut, maka lalu timbul pengelompokkan baru yang menampung kesepa­haman lebih dalam tersebut dalam kategori halakoh yang dapat diajak untuk berkomunikasi lebih intensif tentang penda­laman nilai agama.

Dalam iman ada yakin, dalam takwa ada taat. Iman dan takwa mengandung banyak yakin dan taat. Yakin yang semakin me­ningkat serta taat yang semakin menjadi, menghasilkan pen­cerahan bathiniah bila dipadu dengan kefahaman akan pe­nge­tahuan yang diserapnya melalui indera, ilham, ataupun upaya pembelajaran melalui jenjang formal, informal, maupun nonformal. Keuntungan bagi siapa saja yang dapat memadu dengan baik segala potensi positif yang dimilikinya. Kendalanya ketika dorongan negatif tidak disikapi secara benar maka per­paduannya dapat menyudutkan pada hal-hal negatif.

Sebuah konsekuensi logis dari sebuah kehidupan yang ber­dinamika adalah adaptasi untuk dapat menjadi lebih beriman dan lebih bertakwa dengan kontrol penuh untuk tidak berada di keadaan sebaliknya. Keter­jebakan harus dihindari dan diwaspadai untuk dapat men­jalankan strategi serta taktik berkehidupan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sekuat mungkin dapat mewujudkan keimanan dan ketakwaan serta meningkatkan intensitas keduanya tanpa terpengaruh oleh godaan duniawi (tahta, harta, wanita) maupun godaan pemusyrikan dan se­jenisnya yang menjauhkan kita dari iman dan takwa.

Pengamalan syariat keimanan maupun ketakwaan yang ikhlas sebagai hamba Allah SWT mau­pun keamanahan yang ditun­jukkan dalam menjalankan semua tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya sebagai khalifah di muka bumi ini dapat menjadikannya manusia dengan syukur nikmat yang membawanya ke sisi Allah SWT sebagai yang dijamin hidup dan kehidupannya. Hal tersebut terlihat dari kete­nangannya menghadapi hidup dan kehidupan serta mudahnya memperoleh jalan bagi per­masalahan yang dihadapkan kepadanya. Komunikasinya pun meningkat pesat dengan diksi (pilihan kata) yang baik dan tepat sasaran.

Ketika bicara iman dan takwa, kita tahu bahwa keduanya me­rupakan paket penguat hubungan vertikal hamba dengan Tuhannya. Karena pengamalan keduanya berpengaruh besar terhadap hubungan horizontal sesama manusia yang justru mengandung keberagaman masalah, maka sangat penting mengatur komu­nikasi interpersonal maupun transaksional dengan rambu-rambu ajaran syariat yang melu­ruskan dan memberkahkan. Juga sangat memungkinkan bila kemudian ada beberapa individu yang melampaui pemahamannya hingga tingkat keakraban vertikal maupun horizontal yang men­jadikannya lebih sholeh dan terjauh dari kemusyrikan.

Ketidakseragaman pemahaman konsep keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh individu setelah mereka mengerti kedua istilah dimaksud (iman dan takwa) secara harfiah menye­babkan mereka mempersepsi dengan logikanya sendiri dengan bantuan ajaran syariat yang difahaminya. Ketika mereka berkomunikasi kepada sesa­manya, mereka mendapatkan banyak hal baru dari teman bi­caranya karena dalam peng­amalan mereka, masing-masing menemukan hal yang lebih membuat mereka lebih yakin dan taat, membuat mereka lebih beriman dan bertakwa. Mereka membaca fenomena maupun objek yang meninggikan inten­sitas keimanan dan ketakwaan dari penghayatan yang mereka lakukan.

Menghayati berarti membuat apa yang difahami hidup (hayat), terpasang dan menjadi bagian dari dirinya. Penghayatan me­rupakan alat yang memper­banyak khasanah bekal bagi penjalanan hidup dan kehidupan yang penuh dengan format maupun kerangka yang satu sama lain saling berebut untuk menjadi yang dominan dan mempengaruhi hidup dan kehidupan seseorang. Kekuatan internal iman dan takwa harus lebih kuat dari pola apapun yang berada diluarnya sehingga mendapatkan hidup dan kehi­dupan yang terpegang, bukan hidup dan kehidupan yang mengendalikan dan melemahkan iman dan takwa. 
 

Banyak Ulama/Kiyai besar yang memiliki pola pengamalan yang diijazahkan kepada para santri atau pengikutnya untuk dapat terus menjaga keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT sebagai pencipta, pemelihara, penjamin, serta pelindung hidup dan kehidupan alam semesta beserta isinya baik yang terlihat oleh mata maupun yang tidak terlihat (dzohir maupun bathin). Yang demikian adalah suatu kreasi yang merupakan kecer­dasan sang hamba sekaligus kholifah untuk mengelola hidup dan kehidupan yang bersendikan keimanan dan ketakwaan dengan menebarkan serta menye­barkannya kepada sesama.

Konstruksi iman dan takwa seseorang dapat dilihat kua­litasnya dengan melihat apakah kebencian sesama masih melekat didalam dirinya ataukah ia sudah terbebas dari saling benci, iri, dengki dan sejenisnya. Konstruksi iman-takwa yang baik adalah yang terbebas dari saling benci sesama karena mereka menilai bahwa semua makhluk Allah SWT tidak berhak saling benci. Mereka harus saling menyayangi tanpa harus melihat latar belakang, status sosial, jabatan, kekayaan, dan sebagainya. Me­reka harus menghindari ja­ngan sampai terjebak pada lingkaran saling benci tak ada ujung yang mendendam kesumatkan. Mereka juga harus saling mem­beri manfaat kepada sesamanya agar hidupnya lebih bermakna.

Semua kembali kepada kita semua untuk dapat menjadi manusia yang mengakui kele­mahannya dihadapan Allah SWT dan selalu meningkatkan ke­kuatan iman dan takwa dengan tidak mengesampingkan amal dengan sebanyak mungkin ama­lan baik yang bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kehidupan sesama baik yang ber­kualitas kehambaan maupun kekhalifahan dengan berpasrah diri dan memasrahkan keselu­ruhannya kepada Allah SWT.

Lalu Raynaldi Pratama Putra - Target Sarjana Informatika

soal
Peran apa yang akan anda lakukan sebagai muslim,
srbagai calon sarjana informatika ?
-untuk mencegah yang makruf dan mencegah yang mungkar 
untuk mewujudkan keimanan.

Jawab
target yang akan sy lakukan setelah sy menjadi sarjana informatika adlah sy akan berusaha untuk mencoba membuat umat muslim di indonesia bisa terbebas dari doktrin-doktrin kaum yahudi yang mencoba mempropoganda umat muslim di indonesia bahkan di dunia agar kita sesama umat muslim menjadi terpecah belah bahkan yang lebih parah mereka mencoba untuk merusak akidah-akidah umat muslim di dunia, melalui berbagai macam media salah satu yang menyangkut dengan informatika adalah mereka mencoba untuk merusak akidah umat muslim dengan media informasi dan berita.
yang paling menkutkan adalah para kaum yahudi mencoba memfitnah umat muslim melalui media informasi dan pembritaan.

saya akan mencoba mendapatkan informasi yang sebenarnya dan membritakan kembali kepada umat muslim di indonesia melalui internet dan berbagai media agar kita sesama umat tidak mudah tersesat ke dalam pemikiran-pemikiran islam yang sudah terkontaminasi doktrin kaum yahudi atau islam Libaral.

Trimakasih 


Indra wijaya - Peran Sarjana Informatika

1.Peran apa yang akan saya lakukan sebagai muslim, sebagai calon sarjana informatika :
- Dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
- Dirikanlah Iman dan tekun dalam melakukan hal-hal yg bermakna positif dan cegahlah jika ada yg memberikan mu hal-hal yg negatife.
- Untuk mewujudkan keimanan, kita harus rajin sholat 5 waktu setiap hari, dan jauhin larangan allah swt.
Untuk meningkatkan iman kita perlu banyak” membaca al-qur’an setiap hari.

Dhany Rodiar - Peran Calon Sarjana Informatika

Peran Yang Saya Lakukan Sebagai Seorang Muslim,
Sebagai Calon Sarjana Informatika

Ø  Untuk menyuruh kepada yang makruf
Membuat softwere Qur’an  yang bermakna dalam kehidupan agama islamiah dan dapat dimengerti orang.

Ø  Untuk mencegah dari yang mungkar
Membuat aplikasi firewall dikomputer secara otomatis untuk mecegah dari pembobolan yang dapat merugikan orang lain.

Ø  Untuk mewujudkan keimanan
Membuat situs web yang menarik dengan bermakna islamiah dan dapat dibuka oleh siapa saja, kapan saja.

Shinta Ayu S - Amar Ma'ruf Nahi Munkar

1. PerananmahasiswacalonsarjanaInformatikauntukmengajakdalamkeMa’rufan!
-   Al-Ma’rufmerupakanismunjami’ (kata benda yang mencakup) tentangsegalasesuatu yang dicintai ALLAH SWT baikperkataan, perbuatan yang lahirmaupunbatin yang mencakupniat, ibadah, struktur, hukumdanakhlaq. Dan disebutma’rufkarenafitrah yang masihlurusdanakal yang sehatmengenalnyadanmenjadisaksikebaikannya. Dan maknaamarma’rufadalahberdakwahuntukmelaksanakannyadanmendatanginyadengandisemangati.

- Al-Munkaradalahismunjami’ yang mencakupsegalasesuatu yang dibenci ALLAH dantidakdiridhai-NYA, baikberupaperkataan, perbuatan yang lahirmaupun yang batin, termasuk di dalamnyasyirik, penyakit-penyakithati, menyia-nyiakanibadah, perbuatan yang keji, dll. Dan disebutmunkarkarenafitrah yang lurusdanakalsehatmengingkarinya, bersaksiataskeburukannya, bahayanyadankerusakannya. Dan maknanahimunkaradalahmencegahmanusiadarimendatangidanmelakukannyadenganmenjauhkandarinyamenghal-halangidarinyadanmemotongsebabkearahnya.

2.                   PeranmahasiswasebagaicalonsarjanaInformatikadalammencegahdari yang mungkar!
-                     Mengajakberbuatkebaikansangatlahmudahmisalnyayangsedarhanadansimpeladahdengancarasenyumkepadatemanmisalnyadenganbegitukitasudahberbuatkebaikan .contohselanjutnya yang sangatsederhanasajaapabilaadateman yang tidakmembawaperlengkapantulismisalnyabolpoinkitaharusmeminjaminyadenganhanyameminjamkanbolpoinkitasudahberbuat yang ma'ruf.

Cara menjauhkandiridari yang mungkaradalahdengancaramengikutikegiatankemahasiswaan yang ada di kampusdanganbegitukitaakanterhindardarihal-hal yang munkar.contohselanjutnyakitamendirikansebuahorganisasi yang sifatnyamembantumasyarakat ,misalnyabaksosdenganbegitukitaakandisibukkanolehkegiatan-kegiatan yang bersifatpositifjadikitatidakadawaktuuntukberbuat yang nigatif/munkar.
-                      Membuatmajalahatau tabloid yang berbasisIlmuPengetahuan agama danmenjadipengetahuan yang bermanfaatbagimasyarakatterutama yang memilikitempattinggaljauhlebihterbelakangdaripada di kota-kotabesar.


3.                   PeranmahasiswasebagaicalonsarjanaInformatikadalammewujudkankeimanan!
SebagaiumatmanusiaUmatmanusia yang beriman, kitapantaslahbersyukurkepada Allah swtkarenakitatelahdiberikehidupandandilahirkan di duniaini. Dan olehsebabitumenurutsayaapa yang dimaksuddenganAmalMa’rufdanNahimunkaritu?. MenurutsayaAmalMa’rufituadalahmenyuruhuntukkebaikandanNahiMunkarituadalahmencegahdarikeburukan.

SecaraLuaskitadilahirkan di duniainimemilikifisi, misi, tujuan, danlangkah-langkahdalamBeramalMa’rufdanBernahiMunkar.

1. VisidalamBeramalMa’rufdanBernahiMunkar.
Kita sebagaiumatmanusia di bumiinimempunyaivisiyaitu agar kitasemuasesamaumatmuslimdapatberjalan di jalan Allah danbisamelakukanapa yang diperintahkanoleh Allah danmeninggalkanapa yang dilarangoleh Allah.

2. MisidalamBeramalMa’rufdanBernahiMunkar.
Dalammenjalanikehidupankitaharuslah agar salingmengingatkandalamkebenarandansalingmencegahdalamkeburukan, danberusaha agar kitadapatmengingantkan sesame unatmuslimsupayatidakterjerumusdalamkeburukan, kemaksiatandanrayuansetansupayakitamasuknerakabersamamereka .

3. TujuandalamBeramalMa’rufdanBernahiMunkar.
TujuankitadalamBeramalMa’rufdanBernahiMunkaradalahsupayakitadapatmenyuruhkapadasesamaumatmuslimdalamkebaikandansalingmencegahdalamkeburukan, maksudnyaadalahkitaharuslahbisamengajakkepadateman-temankitasaudarakitaataubahkankeluargakitasendiri, niasalnyasajamenganjakmenunaikanibadahSholatsecaraberjamaah, menjalankanpuasadibulanRamadhan, mengingatkan agar supayamenjalankanperintah Allah danmenjauhilarangan Allah. Dan agar kitadapatmemperolehkebahagiaan di duniadan di ahirat.

4. Dan langkah-langkahdalamberamalMa’rufdanBernahiMunkar.
Yang pertamakitaharusbisamelakukansendiriapa yang diperintahkanoleh Allah danbisamenjauhiapa yang dilarangolehAllah,barusetelahitukitaBeramalMa’rufdanBernahiMunkardilingkungankeluargakitasendiri, kemudianpadasaudara-saudarakitabaru yang terahirpadateman-temankitaatau orang-orang yang kitakenal.

Ayu Ariandiny - Amar Ma'ruf Nahi Munkar

1.
Amar Ma’ruf adalah perbuatan-perbuatan baik yang harus kita lakukan semasa hidup di dunia dan menjauhi perbuatan perbuatan mungkar (perbuatan dosa). Salah satu contoh dari Amar Ma’ruf adalah menjalankan sholat lima waktu. Sholat lima waktu adalah kewajiban umat manusia yang harus selalu dijalankan setiap hari. Dengan menjalankan sholat lima waktu kita dapat menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan disetiap waktu. Diharapkan dengan rajin sholat lima waktu dapat lebih mengingatkan kita agar tidak berbuat dosa. Mungkin manusia tidak akan pernah terhindar dari dosa tapi dengan rajin sholat dapat mengingatkan dan dapat menghindarkan kita dari segala dosa yang menjerumuskan kita dalam dosa.

2.
Nahi Mungkar adalah perbuatan-perbuatan dosa yang harus selalu kita hindari. Contoh dari Nahi Mungkar adalah minum –minuman keras. hukuman dari orang yang minum-minuman keras adalah apabila orang itu sholat tidak akan diterima selama 40 hari. Karena minum-minuman keras dapat menghilangkan kesadaran dan membawa orang yang telah minum-minuman keras kedalam alam bawah sadar yang dapat memicu orang itu berbuat dosa yang lebih besar. Misalnya orang yang mabuk bisa mencuri, memperkosa, membunuh, dll

3.
Beriman dan bertakwa merupakan perpaduan dari ekspresi kehambaan yang paling tinggi nilainya apalagi bila dilandasi dengan keikhlasan beramal maka akan sempurnalah ia sebagai hamba Allah SWT. Setelah itu sisi kekholifahan manusia membawanya menjadi pribadi bertanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai apa pun ia di dunia ini, baik sebagai pejabat, pengusaha, penegak keadilan, seniman dan lain sebagainya. 
Memelihara hubungan vertikal dengan Sang Pencipta maupun horizontal dengan sesama manusia menjadi bagian dalam hidup yang harus dijaga kondusifitasnya.
Untuk menjadi beriman dan ber­takwa tentu ada proses yang ha­rus dilalui dan ada persyaratan yang harus dipenuhi. Semua itu ada dalam ajaran syariat aga­ma yang terkandung dalam kitab suci maupun hadits tinggal peng­amalannya saja yang akan menentukan apakah seseorang itu telah menyandang predikat iman dan takwa atau belum. Ketika ada pengamal yang memiliki pandangan lebih dalam tentang ajaran tersebut, maka lalu timbul pengelompokkan baru yang menampung kesepa­haman lebih dalam tersebut dalam kategori halakoh yang dapat diajak untuk berkomunikasi lebih intensif tentang penda­laman nilai agama.
Dalam iman ada yakin, dalam takwa ada taat. Iman dan takwa mengandung banyak yakin dan taat. Yakin yang semakin me­ningkat serta taat yang semakin menjadi, menghasilkan pen­cerahan bathiniah bila dipadu dengan kefahaman akan pe­nge­tahuan yang diserapnya melalui indera, ilham, ataupun upaya pembelajaran melalui jenjang formal, informal, maupun nonformal. Keuntungan bagi siapa saja yang dapat memadu dengan baik segala potensi positif yang dimilikinya. Kendalanya ketika dorongan negatif tidak disikapi secara benar maka per­paduannya dapat menyudutkan pada hal-hal negatif.
Sebuah konsekuensi logis dari sebuah kehidupan yang ber­dinamika adalah adaptasi untuk dapat menjadi lebih beriman dan lebih bertakwa dengan kontrol penuh untuk tidak berada di keadaan sebaliknya. Keter­jebakan harus dihindari dan diwaspadai untuk dapat men­jalankan strategi serta taktik berkehidupan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Sekuat mungkin dapat mewujudkan keimanan dan ketakwaan serta meningkatkan intensitas keduanya tanpa terpengaruh oleh godaan duniawi (tahta, harta, wanita) maupun godaan pemusyrikan dan se­jenisnya yang menjauhkan kita dari iman dan takwa.
Pengamalan syariat keimanan maupun ketakwaan yang ikhlas sebagai hamba Allah SWT mau­pun keamanahan yang ditun­jukkan dalam menjalankan semua tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya sebagai khalifah di muka bumi ini dapat menjadikannya manusia dengan syukur nikmat yang membawanya ke sisi Allah SWT sebagai yang dijamin hidup dan kehidupannya. Hal tersebut terlihat dari kete­nangannya menghadapi hidup dan kehidupan serta mudahnya memperoleh jalan bagi per­masalahan yang dihadapkan kepadanya. Komunikasinya pun meningkat pesat dengan diksi (pilihan kata) yang baik dan tepat sasaran.
Ketika bicara iman dan takwa, kita tahu bahwa keduanya me­rupakan paket penguat hubungan vertikal hamba dengan Tuhannya. Karena pengamalan keduanya berpengaruh besar terhadap hubungan horizontal sesama manusia yang justru mengandung keberagaman masalah, maka sangat penting mengatur komu­nikasi interpersonal maupun transaksional dengan rambu-rambu ajaran syariat yang melu­ruskan dan memberkahkan. Juga sangat memungkinkan bila kemudian ada beberapa individu yang melampaui pemahamannya hingga tingkat keakraban vertikal maupun horizontal yang men­jadikannya lebih sholeh dan terjauh dari kemusyrikan.
Ketidakseragaman pemahaman konsep keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh individu setelah mereka mengerti kedua istilah dimaksud (iman dan takwa) secara harfiah menye­babkan mereka mempersepsi dengan logikanya sendiri dengan bantuan ajaran syariat yang difahaminya. Ketika mereka berkomunikasi kepada sesa­manya, mereka mendapatkan banyak hal baru dari teman bi­caranya karena dalam peng­amalan mereka, masing-masing menemukan hal yang lebih membuat mereka lebih yakin dan taat, membuat mereka lebih beriman dan bertakwa. Mereka membaca fenomena maupun objek yang meninggikan inten­sitas keimanan dan ketakwaan dari penghayatan yang mereka lakukan.
Menghayati berarti membuat apa yang difahami hidup (hayat), terpasang dan menjadi bagian dari dirinya. Penghayatan me­rupakan alat yang memper­banyak khasanah bekal bagi penjalanan hidup dan kehidupan yang penuh dengan format maupun kerangka yang satu sama lain saling berebut untuk menjadi yang dominan dan mempengaruhi hidup dan kehidupan seseorang. Kekuatan internal iman dan takwa harus lebih kuat dari pola apapun yang berada diluarnya sehingga mendapatkan hidup dan kehi­dupan yang terpegang, bukan hidup dan kehidupan yang mengendalikan dan melemahkan iman dan takwa.  
Banyak Ulama/Kiyai besar yang memiliki pola pengamalan yang diijazahkan kepada para santri atau pengikutnya untuk dapat terus menjaga keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT sebagai pencipta, pemelihara, penjamin, serta pelindung hidup dan kehidupan alam semesta beserta isinya baik yang terlihat oleh mata maupun yang tidak terlihat (dzohir maupun bathin). Yang demikian adalah suatu kreasi yang merupakan kecer­dasan sang hamba sekaligus kholifah untuk mengelola hidup dan kehidupan yang bersendikan keimanan dan ketakwaan dengan menebarkan serta menye­barkannya kepada sesama.
Konstruksi iman dan takwa seseorang dapat dilihat kua­litasnya dengan melihat apakah kebencian sesama masih melekat didalam dirinya ataukah ia sudah terbebas dari saling benci, iri, dengki dan sejenisnya. Konstruksi iman-takwa yang baik adalah yang terbebas dari saling benci sesama karena mereka menilai bahwa semua makhluk Allah SWT tidak berhak saling benci. Mereka harus saling menyayangi tanpa harus melihat latar belakang, status sosial, jabatan, kekayaan, dan sebagainya. Me­reka harus menghindari ja­ngan sampai terjebak pada lingkaran saling benci tak ada ujung yang mendendam kesumatkan. Mereka juga harus saling mem­beri manfaat kepada sesamanya agar hidupnya lebih bermakna.
Semua kembali kepada kita semua untuk dapat menjadi manusia yang mengakui kele­mahannya dihadapan Allah SWT dan selalu meningkatkan ke­kuatan iman dan takwa dengan tidak mengesampingkan amal dengan sebanyak mungkin ama­lan baik yang bermanfaat dan dapat meningkatkan taraf hidup dan kehidupan sesama baik yang ber­kualitas kehambaan maupun kekhalifahan dengan berpasrah diri dan memasrahkan keselu­ruhannya kepada Allah SWT.