AMAR MAKRUF DAN NAHI MUNKAR
Setiap orang bertanggung jawab atas setiap perbuatan buruk yang dilakukan dan perbuatan baik atau wajib yang ditinggalkan di tengah lingkunganMahasiswa. Oleh karena itu, tidak boleh diam atau masabodoh jika suatu perbuatan wajib ditinggalkan dan perbuatan haram dikerjakan. Semua lapisan mahasiwa harus berusaha mengamalkan yang wajib dan mencegah yang haram. Inilah yang disebut dengan amar makruf dan nahi munkar.
Pentingnya Amar Makruf dan Nahi Munkar pada mahasiswa
Pada sebagian hadis imam maksum a.s. dikatakan bahwa:
·Amar makruf dan nahi munkar termasuk kewajiban yang paling penting dan mulia.
·Kewajiban-kewajiban agama tetap kokoh karena terlaksananya amar makruf dan nahi munkar.
·Amar makruf dan nahi munkar termasuk ajaran agama yang tegas dan jelas. Dan barang siapa yang mengingkarinya adalah kafir.
·Jika mahasiswa meninggalkan amar makruf dan nahi munkar maka akan hilang keberkahan hidup dan doa-doa tidak dikabulkan.
Definisi Makruf dan Munkar
Dalam hukum agama, seluruh kewajiban dan sunah disebut dengan makruf, dan seluruh yang haram dan makruh disebut dengan munkar. Karenanya, mengajak mahasiswa untuk melaksanakan kewajiban dan sunah adalah amar makruf, dan mencegah mereka dari pekerjaan haram dan makruh adalah nahi munkar.
Amar makruf dan nahi munkar adalah wajib kifayah, yakni kewajiban semua mahasiswa yang apabila salah satu dari mereka telah melakukannya secara baik dan cukup, maka kewajiban ini gugur dari yang lain. Akan tetapi, jika semua orang meninggalkan dan tidak melakukan amar makruf dan nahi munkar, sedangkan syarat-syaratnya telah terpenuhi, maka mereka semua dihukumi telah meninggalkan kewajiban.
Syarat-syarat Amar Makruf dan Nahi Munkar
Amar makruf dan nahi munkar itu wajib jika syarat-syaratnya terpenuhi, dan tentunya ia tidak wajib jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi.
Syarat-syarat amar makruf dan nahi munkar ialah:
1.Pelaku amar makruf dan nahi munkar tahu bahwa apa yang dilakukan oleh orang lain adalah perkara haram dan apa yang ditinggalkannya adalah perkara wajib. Oleh karenanya, seseorang yang tidak tahu; apakahyang dilakukan orang lain itu perkara haram atau per-kara wajib, dia tidak wajib mencegahnya.
2.Dia melihat adanya kemungkinan amar makruf dan nahi munkarnya akan berpengaruh. Namun, jika dia ragu demikian, atau tahu bahwa itu tidak ada penga-ruhnya, maka dia tidak wajib beramar makruf dan nahi munkar.
3.Pelaku maksiat/munkar bersikeras dalam berbuat mak-siat. Oleh karena itu, jika diketahui bahwa dia mening-galkan maksiatnya dan tidak mengulangi atau tidak berhasil untuk mengulanginya, maka amar makruf dan nahi munkar terhadapnya tidaklah wajib.
4.Amar makruf dan nahi munkar tidak membahayakan secara serius jiwa, martabat dan harta pelakunya,keluarga, dan teman-temannya, maupun orang-orang Mukmin yang lain.
Tahap-tahap Amar Makruf dan Nahi Munkar
Terdapat tahap-tahap dalam beramar makruf dan nahi munkar. Jika dengan melakukan tahap yang paling rendah sudah dapat mencapai tujuan amar makruf dan nahi munkar, maka tidak boleh melakukan tahap berikutnya. Tahap-tahap itu adalah:
Tahap Pertama: yaitu melakukan sesuatu sehingga pemaksiat (peninggal kewajiban ataupun pelaku maksiat) mengerti bahwa karena maksiatnya itu orang lain bersikap demikian, misalnya memalingkan wajah, bermuka masam di hadapannya atau tidak berbicara dengannya.
Tahap Kedua: yaitu beramar makruf dan nahi munkar dengan ucapan,*yakni mengajak peninggal kewajiban untuk mengerjakannya dan mengajak pelaku maksiat untuk meninggalkannya.
Tahap Ketiga: Menggunakan kekerasan, yaitu dengan melakukan pemukulan terhadap pelaku maksiat dan peninggal kewajiban dalam rangka melaksanakan amar makruf dan nahi munkar.
Hukum-hukum Amar Makruf dan Nahi Munkar
1.Belajar syarat-syarat amar makruf dan nahi munkar dan masalah-masalah yang terkait dengannya adalah wajib supaya tidak terjadi kekeliruan dalam memerintahkan yang makruf dan melarang yang munkar.
2.Jika tahu bahwa amar makruf dan nahi munkar tidak akan berpengaruh tanpa disertai permohonan dan nasihat, maka wajib disertai permohonan dan nasihat. Jika tahu bahwa permohonan dan nasihat saja—tanpa amar makruf dan nahi munkar—sudah berpengaruh, maka wajib melakukan demikian saja.
3.Jika tahu atau memperkirakan bahwa dengan berulang kali, amar makruf dan nahi munkarnya akan berpe-ngaruh, maka wajib melakukannya dengan berulang kali.
4.Maksud dari bersikeras dalam berbuat dosa tidak berarti berbuat maksiat secara terus menerus, tetapi melakukan maksiat tersebut walaupun hanya untuk kali kedua. Oleh karenanya, jika sekali meninggalkan salat dan ada rencana untuk meninggalkannya lagi, maka beramar makruf dan nahi munkar di sini adalah wajib.
5.Dalam beramar makruf dan nahi munkar, tidak boleh melukai, mencederai dan membunuh pemaksiat tanpa izin hakim syar’i, kecuali jika kemunkarannya betul-betul serius seperti; pemaksiat hendak membunuh orang yang tak berdosa dan tidak bisa dicegah kecuali dengan melukainya.
Kearifan Amar Makruf dan Nahi Munkar
Orang yang melakukan amar makruf dan nahi munkar sebaiknya:
1.Layaknya seorang dokter yang baik dan seorang ayah yang penyayang.
2.Berniat ikhlas dan hanya karena Allah beramar makruf dan nahi munkar dan bukan karena sombong.
3.Tidak menganggap dirinya seolah paling suci, karena betapa banyak orang hari ini berbuat kesalahan sifat yang mulia yang membuatnya pantas disayangi olehAllah Swt., walaupun kesalahannya hari ini tidaklah terpuji dan dibenci oleh-Nya.
Kesimpulan Pelajaran
1.Makruf adalah perkara-perkara wajib dan sunah, dan munkar adalah perkara-perkaraharam dan makruh.
2.Amar makruf dan nahi munkar adalah wajib kifayah.
3.Syarat-syarat amar makruf dan nahi munkar yaitu:
a.Pelaku amar makruf dan nahi munkar tahu mana yang makruf dan mana yang munkar.
b.Melihat kemungkinan akan adanya pengaruh dalam amar makruf dan nahi munkarnya.
c.Pemaksiat berniat keras mengulangi maksiatnya.
d.Perintah dan larangan tidak berdampak negatif.
4.Tahap-tahap amar makruf dan nahi munkar adalah sebagai berikut:
a.Tidak berteman dan berinteraksi dengan pemaksiat.
b.Memerintah atau melarang dengan ucapan.
c.Melakukan pemukulan terhadap pemaksiat.
5.Belajar syarat-syarat amar makruf dan nahi munkar serta tahap-tahap dan masalah-masalah yang terkait dengannya adalah wajib.
6.Jika pengulangan perintah atau larangan dalam beramar makruf dan nahi munkar diperlukan maka pengulangan wajib dilakukan.
7.Tidak boleh melukai dan membunuh pendosa tanpa izin pemimpin syar’i kecuali kemunkarannya termasuk per-kara yang betul-betul serius.
Keimanan dalam agama Islam
Keimananseringdisalahpahamidengan 'percaya', keimanandalam Islam diawalidenganusaha-usahamemahamikejadiandankondisialamsehinggatimbuldarisanapengetahuanakanadanya Yang Mengaturalamsemestaini, daripengetahuantersebutkemudianakalakanberusahamemahamiesensidaripengetahuan yang didapatkan. Keimanandalamajaran Islam tidaksamadengandogmaataupersangkaantapiharusmelaluiilmudanpemahaman.
Implementasidarisebuahkeimananseseorangadalahiamampuberakhlakterpuji. Allah sangatmenyukaihambanya yang mempunyaiakhlakterpuji.Akhlakterpujidalamislamdisebutsebagaiakhlakmahmudah.Beberapacontohakhlakterpujiantara lain adalahbersikapjujur, bertanggungjawab, amanah, baikhati, tawadhu, istiqomahdll. Sebagaiumatislamkitamempunyaisuritauladan yang perluuntukdicontohataudiikutiyaitunabi Muhammad SAW. Iaadalahsebaik-baikmanusia yang berakhlaksempurna. KetikaAisyahditanyabagaimanaakhlakrosul, makaiamenjawabbahwaakhlakrosuladalah Al-quran. Artinyarosulmerupakanmanusia yang menggambarkanakhlakseperti yang tertera di dalam Al-quran
[10:36] Dan kebanyakanmerekatidakmengikutikecualipersangkaansaja.Sesungguhnyapersangkaanitutidaksedikitpunbergunauntukmencapaikebenaran.Sesungguhnya Allah MahaMengetahuiapa yang merekakerjakan.
Adapunsikap 'percaya' didapatkansetelahmemahamiapa yang disampaikanolehmu'minmubalighsertavisikonsepkehidupan yang dibawakan. Percayadalam Qur'an selaludalamkontekssesuatu yang ghaib, atau yang belumterrealisasi, iniartinyasifat orang yang berimandalamtingkat paling rendahadalahmempercayaiperjuanganparapembawarisalahdalammerealisasikankondisi ideal bagiumatmanusia yang dalam Qur'an disebutdengan 'surga', sertameninggalkankondisiburuk yang diamsalkandengan 'neraka'. Dalamtingkatselanjutnya orang yang berimanikutsertadalammisipenegakkanDin Islam.
TahapdanTingkatan Iman serta Keyakinan
Tahap-tahapkeimanandalam Islam adalah:
- Dibenarkan di dalamqalbu (keyakinanmendalamakanKebenaran yang disampaikan)
- Diikrarkandenganlisan (menyebarkanKebenaran)
- Diamalkan (merealisasikanimandenganmengikuticontohRasul)
TingkatanKeyakinanakanKebenaran (Yaqin) adalah:
- IlmulYaqin (berdasarkanilmu)
- 'AinulYaqin (berdasarkanilmudanbukti-buktiakanKebenaran)
- HaqqulYaqin (berdasarkanilmu, buktidanpengalamanakanKebenaran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar