Sabtu, 15 Oktober 2011

Nurlafilah Ariyana - Agama Islam

Di zaman modern seperti sekarang ini , Peradaban Islam semakin merosot. Mengapa ? itu disebabkan karena umat muslim di zaman modern ini telah melupakan epistomologi yang seharusnya diaplikasikan secara alami. Lain halnya dahulu, Tetapi ternyata itu bukanlah awal perkembangan peradaban islam. Peradaban Islam sesungguhnya telah berkembang jauh sebelum bangsa-bangsa barat banyak melakukan berbagai penemuan dalam bidang teknologi. Sebut saja pakar-pakar muslim yang kita ketahui seperti Ibnu Sina yang merupakan filsuf dan ahli dalam kedokteran. Ibnu Sina juga merupakan Bapak Kedokteran Modern, Ibnu Khaldun seorang pakar ekonomi, historiografi dan sosiologi, Al-farabi yang mempunyai kontribusi besar pada bidang matematika dan Farmasi.Pada zaman keemasan Islam tersebut para Sarjana Muslim sebagai pelopor perkembangan ilmu dan teknologi dalam mengaplikasikan ilmunya tidak terlepas dari peran agamanya yaitu Islam. Sebagai sumber utama pengembangan ilmunya tentu saja kembali kepada Al-Quran dan Hadist Nabi.

Firman Allah dalam Al-Quran Surah : Al-Hajj  (Haji) ayat 3 yang artinya “Diantara manusia ada orang yang membantah tentang tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap setan yang sangat jahat”. Dan opini saya disini ialah menjawab pertanyaan yaitu bagaimanakah peran kita sebagai umat muslim calon Sarjana Informatika dalam setiap kesempatan baik itu dengan tujuan yang baik ataupun tidak ? Dan menurut saya, kita sebagai umat islam, sebagai generasi penerus bangsa, intelektual muslim, dan juga sebagai calon-calon sarjana muslim menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban modern saat ini yang kadangkala jika disimak dan diamati banyak bertentangan dengan moral dan akhlak kehidupan yang islami. Misalnya saja perkembangan teknologi nuklir yang akhirnya digunakan untuk membunuh satu orang lain, penemuan farmasi yang ternyata sengaja disalah gunakan untuk merusak generasi muda dengan “Narkoba” dan obat-obatan terlarang lainnya. Alhasil, peradaban modern yang tidak didampingi atau diimbangi oleh akhlak-akhlak yang baik maka akan menuju kehancuran.

Sebagai muslim dan sebagai calon sarjana informatika kelak dalam hal ini yang harus saya pribadi lakukan adalah menjadi diri sendiri atau kembali keraga kita sendiri, yaitu seorang pria/wanita yang soleh maupun solehah dan tentunya beriman serta taqwa kepada Allah swt dan memberikan cerminan yang baik terhadap lingkungan sekeliling anda. Bertutur katalah dengan baik dan benar, bertingkah laku yang sopan, cerdas dalam segala hal, semua itu biasa terjadi dari contoh yang dapat dinilai oleh masyarakat. Seperti halnya menyuruh kepada yang ma’ruf, anda bisa melihat dalil amal ma’ruf dalam Surah Luqman ayant 17. Dan artinya adalah “ Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah) Swt. Oleh karena itu, jika kita tidak melaksanakan amal ma’ruf nahi mungkar, maka Allah Swt. akan menyiksa kita dengan pemimpin yang dzalim dan menindas kita dan juga tidak mengabulkan segala doa kita.

Amar Ma'ruf Nahi Munkar dilakukan sesuai kemampuan. Yaitu dengan tangan/kekuasaan jika dia adalah penguasa/punya jabatan. Dengan lisan/tulisan jika dia adalah jurnalis atau intelektual. Atau minimal membencinya dalam hati atas kemungkaran yang ada. Ini adalah selemah-lemah iman (Hadits). Kita sebagai umat muslim yang berfikir logis seharusnya berdiri pada Al-Quran dan Al-Hadist.
Apalagi jika kita mengajak orang sebanyak-banyaknya untuk mengerjakan ma’ruf atau kebaikan, menghindari munkar, dan juga  mewujudkan keimanan yang mana tak semudah membalikkan telapak tangan, melainkan dengan penuh perjuangan fisabilillah di jalan Allah Swt. Telah jelas tertuliskan bahwa Amar Ma’ruf merupakan ajakan untuk berbuat baik sedangkan nahi munkar ajakan untuk mencegah atau menjauhi perbuatan buruk. Munkar secara bahasa berarti sesuatu yang tidak dikenal. Maka dari itu, jaga diri kita dan teruslah tingkatkan iman yang kita miliki untuk menjauhi hal-hal buruk yang sebenarnya tidak untuk dikerjakan. Keimananlah salah satu kunci sukses kita sebagai mahasiswa calon wisudawan / wisudawati terbaik. Keimanan juga yang menentukan sikap kita dalam bertindak. Keimanan dijadikan patokan dari semua ini agar jalan yang kita tempuh bercahaya. Oleh karena itu, teruslah anda berkarya dan berprestasi dalam meraih gelar Sarjana Informatika yang dilandasi dengan keislaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar